Wednesday, November 28, 2018

Etika Membaca Al-Qur'an Bagian 1




Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



Segala puji dan syukur bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, beserta keluarganya, para sabahatnya dan juga kita selaku umatnya hingga akhir zaman.



Keasyikan dengan Al-Qur’anul karim adalah salah satu tindakan ibadah yang paling berbudi luhur, baik dengan melafalkannya, merenungkan maknanya, atau bekerja sesuai dengan ajarannya.



Allah telah mendorong kita untuk membaca Al-Qur'anul karim di banyak Ayat. Allah berfirman :



(29) “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al-Qur’an) dan melaksanakan Shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itulah mengaharapkan perdagangan yang tidak akan rugi."



(30) “Agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah maha pengampun, maha mensyukuri.” (QS. Fatir : 29-30)



Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi wasallam juga bersabda yang artinya : "Tidak ada orang yang berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid), membaca Kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka sendiri kecuali bahwa ketenangan akan turun atas mereka, rahmat akan menyelimuti mereka, para malaikat akan mengelilingi mereka, dan Allah akan menyebut mereka di antara mereka yang berada di barisan tinggi surga”. (Sahih Muslim)



Alquran adalah kitab Allah. Dan Al-Qur’an itu adalah kitab terbesar. Karena itu kita harus memperlakukannya dengan rasa hormat, cinta, dan perhatian sepenuhnya. Karena, Allah sendiri adalah Arsitek dari instruksi-instruksi suci ini.



Oleh karena itu, pembacaannya harus memperlakukan Al-Qur’an itu dengan sebaik mungkin, berikut etika Bab ke-1, apa yang harus di lakukan jika kita ingin membaca atau melantunkan ayat ayat suci Al-Qur’an:




Ketulusan





Ini adalah hal terpenting yang harus Anda miliki ketika Anda ingin melakukan ibadah apa pun. Ketulusan adalah kondisi dasar untuk setiap kata yang diterima oleh Allah. Anda harus membaca Al-Qur'anul karim hanya semata-mata untuk mencari keridhaan Allah Azza wa Jalla, bukan untuk pamer atau untuk keuntungan duniawi. Allah berfirman:



"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlaas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat  dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).” ( Al-Bayyinah : 5)



Jadi, Anda harus membaca Al-Qur'an untuk mengikuti perintah Allah dan untuk mencari keridhaan dan pahala dari-Nya saja.



Berada Dalam Keadaan Kebersihan atau berwudhu




Sebelum membaca Al-Qur’an, alangkah baiknya dan dia anjurkan kepada seseorang, bahwa ia harus mempertahankan kondisi kemurnian penuh dalam hal pakaian dan wudhu yang merupakan prasyarat dari setiap tindakan keagamaan. Allah berfirman:



(77) “dan (ini) sesungguhnya Al-Qur’an yang sangat mulia."


(78) “Dalam kitab terpelihara (Lauhul Mahfuz)”


(79) “ tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang di sucikan” (Al-Waqi’ah : 77-79) 



Ayat Al-Qur'an ini menekankan pada penghormatan besar Kitab Suci ini yang menuntut untuk menunjukkan rasa hormat yang luar biasa pada kitab suci ini. Ada pengecualian untuk aturan wudhu hanya ketika seseorang tidak membawa Al Qur'an di tangannya dan membaca Ayat Suci dari ingatannya sendiri.



Menghadapi arah Al-Kiblat





Sanngat disarankan dalam membca Al-Qur’an yaitu dengan menghadapi Kiblat selama membaca karena itu adalah pengaturan terbaik. Anda juga harus duduk tegak dan tidak bersandar ke belakang atau ke samping saat Anda membaca dari Mushaf.




Sekian pembahasan mengenai etika membaca Al-Qur’an Bab ke-1, untuk Bab selanjutnya bisa kalian klik di bawah ini. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua…











Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


No comments:

Post a Comment