Wednesday, November 28, 2018

Keunggulan Al-Qur'an Bagian 4


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



Segala puji dan syukur bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, beserta keluarganya, para sabahatnya dan juga kita selaku umatnya hingga akhir zaman.



Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membahas tentang banyak sekali keunggulan Al-Qur’an, dan saya akan membagi pembahasan ini ke dalam 4 bagian, yaitu bagian 1, bagian 2, bagian 3 dan bagian 4. Langsung saja kita bahas bagian 4.




Tujuan Al-Qur'an





Tujuan Al-Qur'an adalah untuk memberikan bimbingan sebagaimana dinyatakan dengan jelas di awal Juz kedua. Juz pertama terdiri dari apa yang merupakan bagian utama dari sholat atau salat Muslim formal. 



Di dalamnya seorang penyembah meminta Allah Yang Maha Kuasa untuk membimbingnya di Jalan Yang Benar. Karena lebih dari apa pun manusia membutuhkan bimbingan ilahi untuk melakukan diri mereka dengan benar. 



Tetapi dalam perjalanan menyediakan panduan ini, Al Qur'an menggambarkan banyak fenomena alam. Dan seiring bertambahnya pengetahuan kita, kita jadi tahu fenomena ini lebih baik.



Jadi misalnya, pada saat pengetahuan kita tentang prokreasi manusia hampir tidak ada, Al-Qur’an memberikan detail faktualnya: Pembuahan telur oleh sperma, dan kemelekatan zigot ke rahim ibu, dan perkembangan indah janin menjadi seorang manusia dengan kemampuan dan pemahaman spesifiknya (lihat QS.An-Nahl ayat 4 dan Al-Alaq ayat 2)



Al-Qur'an tidak mengandung proposisi tunggal yang bertentangan dengan pengetahuan modern yang paling mapan, juga tidak mengandung gagasan apa pun saat ini pada subjek yang digambarkannya. 




Nabi Muhammad bukan sebagai Subjek inti yang di bahas dalam Al_Qur’an





Meskipun Al-Qur'an diturunkan melalui Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam tetapi Beliau bahkan bukan subyeknya, akan tetapi seseorang hanya dapat menemukan beberapa petunjuk untuk hidupnya dari itu. 



Kisah Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam, riwayat hidupnya diketahui dari perkataannya, orang-orang sezamannya, dan penulis biografinya yang segera mengikutinya. Al-Qur'an tidak memberikan silsilah apa pun kepada Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam



Beberapa dari rekan dekatnya disebutkan, dan itu hanya secara tidak langsung. Tetapi seluruh bab diberi nama menurut Maria. Al Qur'an menggambarkan kehidupan Musa dan menghadapi Firaun 136 kali, Yesus 29 kali, sementara Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam disebutkan dengan nama hanya 4 kali.





Al-Qur’an selalu memberikan contoh-contoh yang besar






Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam memberikan kita contoh-contoh pribadi yang besar, sebagaimana dibuktikan juga dalam Al Qur'an: "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi perkerti yang luhur" (QS. Al-Qalam : 4 ). 



Namun demikian, ia adalah manusia dan tentu saja akan kecewa ketika meskipun upaya terbaiknya tidak didengar dan tidak hanya diabaikan, tetapi diejek bahkan dianiaya karena pesannya. 



Namun, ia diberitahu oleh Tuhan bahwa tugasnya adalah untuk menyampaikan dan tidak ikut campur dalam cara apa pun. Sebagai contoh: " Maka jika mereka berpaling, ketahuilah kewajiban yang di bebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang  " ( QS. Al-Nahl : 82 ). 



 (21) “maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan”



(22) “engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka” (QS. Al Ghashiya : 21-22 ).



Sekian pembahasan tentang keunggulan Al-Qur’an, untuk pembahasan sebelumnya silahkan anda lihat di Bagian 1, Bagian 2 dan Bagian 3.






Wallahua’lam


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Etika Membaca Al-Qur'an Bagian 1




Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



Segala puji dan syukur bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, beserta keluarganya, para sabahatnya dan juga kita selaku umatnya hingga akhir zaman.



Keasyikan dengan Al-Qur’anul karim adalah salah satu tindakan ibadah yang paling berbudi luhur, baik dengan melafalkannya, merenungkan maknanya, atau bekerja sesuai dengan ajarannya.



Allah telah mendorong kita untuk membaca Al-Qur'anul karim di banyak Ayat. Allah berfirman :



(29) “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al-Qur’an) dan melaksanakan Shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itulah mengaharapkan perdagangan yang tidak akan rugi."



(30) “Agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah maha pengampun, maha mensyukuri.” (QS. Fatir : 29-30)



Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi wasallam juga bersabda yang artinya : "Tidak ada orang yang berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid), membaca Kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka sendiri kecuali bahwa ketenangan akan turun atas mereka, rahmat akan menyelimuti mereka, para malaikat akan mengelilingi mereka, dan Allah akan menyebut mereka di antara mereka yang berada di barisan tinggi surga”. (Sahih Muslim)



Alquran adalah kitab Allah. Dan Al-Qur’an itu adalah kitab terbesar. Karena itu kita harus memperlakukannya dengan rasa hormat, cinta, dan perhatian sepenuhnya. Karena, Allah sendiri adalah Arsitek dari instruksi-instruksi suci ini.



Oleh karena itu, pembacaannya harus memperlakukan Al-Qur’an itu dengan sebaik mungkin, berikut etika Bab ke-1, apa yang harus di lakukan jika kita ingin membaca atau melantunkan ayat ayat suci Al-Qur’an:




Ketulusan





Ini adalah hal terpenting yang harus Anda miliki ketika Anda ingin melakukan ibadah apa pun. Ketulusan adalah kondisi dasar untuk setiap kata yang diterima oleh Allah. Anda harus membaca Al-Qur'anul karim hanya semata-mata untuk mencari keridhaan Allah Azza wa Jalla, bukan untuk pamer atau untuk keuntungan duniawi. Allah berfirman:



"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlaas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat  dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).” ( Al-Bayyinah : 5)



Jadi, Anda harus membaca Al-Qur'an untuk mengikuti perintah Allah dan untuk mencari keridhaan dan pahala dari-Nya saja.



Berada Dalam Keadaan Kebersihan atau berwudhu




Sebelum membaca Al-Qur’an, alangkah baiknya dan dia anjurkan kepada seseorang, bahwa ia harus mempertahankan kondisi kemurnian penuh dalam hal pakaian dan wudhu yang merupakan prasyarat dari setiap tindakan keagamaan. Allah berfirman:



(77) “dan (ini) sesungguhnya Al-Qur’an yang sangat mulia."


(78) “Dalam kitab terpelihara (Lauhul Mahfuz)”


(79) “ tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang di sucikan” (Al-Waqi’ah : 77-79) 



Ayat Al-Qur'an ini menekankan pada penghormatan besar Kitab Suci ini yang menuntut untuk menunjukkan rasa hormat yang luar biasa pada kitab suci ini. Ada pengecualian untuk aturan wudhu hanya ketika seseorang tidak membawa Al Qur'an di tangannya dan membaca Ayat Suci dari ingatannya sendiri.



Menghadapi arah Al-Kiblat





Sanngat disarankan dalam membca Al-Qur’an yaitu dengan menghadapi Kiblat selama membaca karena itu adalah pengaturan terbaik. Anda juga harus duduk tegak dan tidak bersandar ke belakang atau ke samping saat Anda membaca dari Mushaf.




Sekian pembahasan mengenai etika membaca Al-Qur’an Bab ke-1, untuk Bab selanjutnya bisa kalian klik di bawah ini. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua…











Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh